Islam
mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras, baik dalam bentuk ibadah maupun
dalam bentuk amal shaleh. Ibadah merupakan perintah-perintah yang harus
dilakukan oleh umat islam yang berkaitan langsung dengan Allah SWT. Dan telah
ditentukan secara terperinci tentang tata cara pelaksanaannya. Sedangkan amal
shaleh adalah perbuatan-perbuatan baik yang di lakukan oleh umat islam, di mana
perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri yang bersangkutan,
bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi agama islam itu sendiri.
Kerja keras
atau dalam kata lain disebut dengan etos kerja merupakan persyaratan mutlak untuk
dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, sebab dengan etos
kerja yang tinggi akan melahirkan produktivitas yang tinggi pula. Maka dari
itu, agama islam memberikan perhatian yang besar terhadap kerja keras dan etos
kerja, sebab hanya dengan itulah kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat di
raih sekaligus.
Atas dasar
hal-hal di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya antara penghayatan
agama yang diwujudkan dalam bentuk iman yang sempurna, mempunyai hubungan
timbal balik dengan etos kerja seseorang. Seseorang yang memiliki iman yang
sempurna dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan memiliki etos kerja yang
tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas yang tinggi, baik dalam
pekerjaan maupun dalam pelayanannya sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Hubungan timbal
balik tersebut dapat dilihat dari teori berikut.
1.
Kedalaman penghayatan agama mendorong tumbuh
suburnya etos kerja sehingga kehidupn perekonomian umat berkembang maju.
2.
Kehidupan ekonomi yang berkembang maju akan
menimbulkan hasrat untuk mendalami ajaran agamanya.
3.
Penghayatan ajaran agama dengan etos kerja memiliki
hubungan timbal balik dan saling memengaruhi. Hal itu tidak perlu
dipermasalahkan mana yang paling dominan di antara keduanya.
4.
Bekerja keras merupakan kewajiban yang harus di
tunaikan oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT. Hal ini
di buktikan dengan banyaknya perintah Allah dalan Al-Qur’an yang menyuruh untuk
bekerja.
5.
Tidak boleh menunda-nunda pekerjaan selama
pekerjaan itu masih dapat di laksanakan.
6.
Agama islam tidak memandang bahwa sesungguhnya
bekerja, memiliki etos kerja yang tinggi merupakan ibadah dan bernilai ibadah
di sisi Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar